![]() |
| ilustrasi |
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
Perkembangan
teknologi digital dan media sosial telah mengubah pola konsumsi masyarakat,
khususnya di kalangan Gen Z. TikTok kini tidak hanya menjadi media hiburan,
tetapi berkembang sebagai platfrom e-commerce melalui fitur ”TikTok Shop”, yang
memungkinkan pengguna langsung melihat, tertarik, dan membeli produk dalam satu
aplikasi. Hal ini memicu kebiasaan belanja yang semakin instan dan impulif,
terutama di kalangan Gen Z (Khikam Ali Majid et al., 2024).
Platform media
sosial kini dituntut untuk terus berinovasi agar mendukung kebutuhan bisnis,
termasuk menciptakan fitur transaksi yang praktis (Charla & Isyanawulan,
2023). Kemudahan akses ini turut mendorong peningkatan perilaku konsumtif yang
berdampak pada gaya hidup boros. CNN Indonesia mencatat, pengguna e-commerce
mencapai 32 juta orang pada tahun 2021, naik 88% dibanding tahun sebelumnya
(Harris et al., 2024).
Transformasi
digital yang masif telah mendorong 98% Gen Z Indonesia mengadopsi platform
digital untuk berbelanja, menciptakan pola konsumsi yang semakin tidak
terkendali (Rasyidi, 2025). Purnama & Bangun dalam (Lakuy et al., 2025)
menunjukkan bahwa lebih dari 60% pengguna e-commerce di Indonesia berasal dari
kelompok usia 18–25 tahun, yang sebagian besar adalah mahasiswa. Di sisi lain,
(Lakuy et al., 2025) mencatat bahwa harga, promosi, dan gaya hidup menjadi
komponen utama yang mempengaruhi perilaku konsumtif mahasiswa di era digital.
Perilaku
konsumtif adalah kecenderungan seseorang untuk membeli barang bukan karena
benar-benar dibutuhkan, melainkan karena dorongan keinginan yang terasa harus
segera dipenuhi. Kotler (2021) mendefinisikan perilaku konsumtif sebagai ketika
seseorang mengambil, menggunakan, atau memakai barang bukan karena kebutuhan,
melainkan karena keinginan mereka dan hanya untuk memenuhi hasrat mereka (Khoirunnisa,
2021). Perilaku ini biasanya dilakukan untuk menunjukkan status sosial,
memenuhi kepuasan pribadi, atau mencari kesenangan sesaat yang semu. Dengan
kata lain, perilaku konsumtif menunjukkan ketidakseimbangan antara kebutuhan
yang sebenarnya dan keinginan untuk memiliki sesuatu yang tidak selalu penting.
Untuk memahami
fenomena tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan tingkat
perilaku konsumtif Gen Z saat berbelanja di TikTok Shop wilayah Jabodetabek
dengan mempertimbangkan tiga komponen perilaku konsumtif, yaitu pembelian
impulsif, pembelian yang tidak rasional, dan pemborosan.
Penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui tingkat
perilaku konsumtif Gen Z Pengguna TikTok Shop di Jabodetabek. Pendekatan
kuantitatif yang lebih menekankan pada pengukuran angka dan statistik, metode
kualitatif menekankan pada interpretasi, pemahaman konteks, dan makna subjektif
(Dr. Arif Rachman, Dr. E. Yochanan, 2024).
Penelitian ini
melibatkan sebanyak 61 responden. Hasil analisis menunjukkan bahwa mayoritas
responden adalah perempuan, yaitu sekitar 82%, sedangkan laki-laki sebanyak
18%. Dari segi domisili, sebagian besar responden berasal dari wilayah Jakarta,
khususnya Jakarta Selatan dan sekitarnya, dengan persentase sebesar 60,7%.
Disusul oleh responden dari wilayah Tangerang sebesar 19,7%, kemudian Bogor
13,1%, Bekasi (4,9%), dan Depok (1,6%). Seluruh responden termasuk dalam
kelompok usia Gen Z, dengan rata-rata usia 20 tahun. Dengan rentang usia pada remaja
akhir hingga dewasa awal yang terpengaruh tren digital, termasuk belanja
online.
Hasil analisis
menunjukkan bahwa 53% responden memiliki kecenderungan perilaku konsumtif yang
cukup tinggi. Gen Z pengguna TikTok Shop umumnya aktif berbelanja karena
dorongan emosional, tren, atau promo, meski masih dalam kategori moderat.
Jakarta Selatan tercatat sebagai wilayah dengan tingkat konsumtif tertinggi.
Faktor usia muda, dominasi perempuan, dan paparan media sosial yang intens,
khususnya TikTok Shop, turut memengaruhi perilaku ini. Meski begitu, sebagian
responden juga menunjukkan sikap kritis terhadap konsumsi berlebihan, yang
membuka peluang ke arah konsumsi yang lebih bijak.
Referensi:
Anggraini, I. (2019). Pengaruh
Kontrol Diri Terhadap Perilaku Konsumtif Online Shopping Pada Wanita Usia
Dewasa Awal. Universitas Negeri Jakarta, 1–154.
Charla, U., & Isyanawulan,
G. (2023). Pengaruh Intensitas Penggunaan Fitur Tiktok Shop Terhadap Perilaku
Konsumtif Pada Generasi Z (Studi Di Desa Batu Ampar Baru Kabupaten Ogan
Komering Ilir. Jurnal Empirika, 8(1), 58–73.
https://doi.org/10.47753/je.v8i1.133
Dr. Arif Rachman, Dr. E.
Yochanan, D. I. A. I. S. (2024). METODE PENELITIAN KUANTITATIF, KUALITATIF
DAN R&D.
Harris, S., Aditya, A. M., & Thalib, T. (2024).
Analisis Persepsi Harga Dan
Perilaku Konsumtif Pada Mahasiswa. Jurnal Psikologi Karakter, 4(1),
323–329. https://doi.org/10.56326/jpk.v4i1.3664
Khikam Ali Majid, M., Sa, N.,
Rahmawati, L., Ekonomi dan Bisnis Islam, F., & Islam Negeri Surabaya, U.
(2024). Fenomena dan Perilaku Belanja Online Melalui Tiktok Shop pada Generasi
Z Perspektif Konsumsi Islam. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 10(02),
1796–1806.
Khoirunnisa, D. A. & R. N.
(2021). HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA MAHASISWI
PSIKOLOGI PENGGUNA E-COMMERCE SHOPEE Riza Noviana Khoirunnisa Abstrak. Jurnal
Penelitian Psikologi Perilaku, 8(9), 95.
https://doi.org/https://doi.org/10.26740/cjpp.v8i9.42541.
Lakuy, F., Sopacua, Y.,
Pattimura, U., & Pattimura, U. (2025). Antara Harga , Promosi , dan Gaya
Hidup : Faktor-Faktor Pembentuk Perilaku Konsumtif Mahasiswa di Era Marketplace
Digital. 19(2), 170–184.
Rasyidi, M. (2025). Studi
Komprehensif Perilaku Konsumtif dan Anxiety Finansial Generasi Z di Era Digital.
https://kumparan.com/maulana-alif-rasyidi/regulasi-bnpl-dan-krisis-finansial-
gen-z-analisis-dampak-doom-spending-2025-24Uchwx57OF

0 comments