Penadigital.id - Seorang Mahasiswa Baru (Maba) di kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Sulawesi Selatan mengalami dugaan tindakan penganiayaan oleh sekelompok orang.
Seorang mahasiswa diduga menjadi korban pengeroyokan oleh sejumlah orang yang diduga merupakan senior di kampusnya. Kejadian ini terekam dalam sebuah video yang menjadi viral di media sosial, menampilkan seorang mahasiswa mengenakan seragam hitam putih yang dikerumuni oleh sejumlah pria yang diduga sebagai seniornya, Senin (29/5).
Tidak lama setelah itu, beberapa orang lain datang dan ikut terlibat dalam pengeroyokan tersebut.
Mahasiswa baru tersebut terlihat jatuh ke tanah kemudian mendapatkan tendangan dan diinjak oleh para pelaku.
Mirisnya, mahasiswa lain yang lewat di sekitar hanya menjadi penonton dan tidak memberikan bantuan atau mencoba menghentikan pengeroyokan tersebut.
Perhatian terhadap aksi kekerasan yang terjadi di dalam kampus ini juga telah diungkapkan oleh Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni.
Politisi dari Partai Nasdem tersebut bahkan mengunggah peristiwa tersebut di akun Instagram pribadinya.
Dilaporkan oleh Tribunmakassar.com, dua mahasiswa yang menjadi korban dalam kejadian kekerasan tersebut adalah EA dan AW.
"Korbannya sudah kita ambil keterangannya barusan di kantor," kata AKP Muhammad Yusuf.
Keduanya telah menjalani pemeriksaan medis dan melaporkan kejadian yang mereka alami ke Polsek Rappocini, Makassar.
"Korbannya sudah kita ambil keterangannya barusan di kantor," kata Kapolsek Rappocini AKP Muhammad Yusuf kepada tribun.
Yusuf mengungkapkan kronologi pengeroyokan tersebut, dimulai ketika korban sedang berusaha memasang spanduk.
"Pengakuan korban mau memasang spanduk, kemudian dilihat lalu didatangi sejumlah orang disitu," ungkap Yusuf.
Saat ini, polisi masih melakukan pengejaran terhadap para pelaku yang terlibat dalam pengeroyokan tersebut.
"Sementara kita selidiki. Doakan semoga para pelaku kita dapatkan segera," ujar Yusuf.
Dr. Muhammad Tahir, Wakil Rektor III Unismuh, juga menyampaikan pernyataan yang tegas mengenai tindakan pengeroyokan tersebut.
Muhammad Tahir menyatakan bahwa Unismuh dengan tegas mengutuk segala bentuk kekerasan.
"Iya saya sudah lihat videonya tapi saya belum bisa beri keterangan video itu, nanti saya salah memberikan keterangan," ucap Muhammad Tahir.
"Kabag Kemanan yang kendalikan situasi kampus karena beliau ada di tempat," sambung Muhammad Tahir.
Meskipun begitu, pihaknya menyatakan akan melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa yang terlibat dalam kasus tersebut.
"Yang jelas kalau ada yang melanggar tentu kami akan proses," tutur Muhammad Tahir.
Berikut ini adalah poin-poin yang disampaikan oleh Unismuh terkait keterlibatan mereka dalam insiden kekerasan tersebut:
1. Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh) dengan tegas mengutuk setiap bentuk kekerasan yang terjadi di lingkungan kampus. Kami sangat prihatin dan menyayangkan dugaan kekerasan yang dialami oleh dua orang mahasiswa Unismuh (keduanya duduk di semester 4) berinisial EA dan AW pada hari Senin, sekitar pukul 14.30 di Lantai 2 Gedung Iqra Unismuh Makassar.
2. Unismuh mengedepankan prinsip keadilan, keselamatan, dan kenyamanan bagi seluruh sivitas akademika, termasuk mahasiswa. Kami mendukung langkah yang diambil oleh korban dalam melaporkan insiden ini kepada Polsek Rappocini, dan kami menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak kepolisian untuk menyelidiki kasus ini dengan seadil-adilnya.
3. Benar bahwa peristiwa itu terjadi dalam kampus Unismuh, namun kami masih perlu melakukan investigasi lebih jauh terkait dengan oknum yang terlibat, apakah benar mereka merupakan mahasiswa Unismuh. Namun kami bisa memastikan bahwa konteks penganiayaan bukan dalam relasi senior-junior. Apalagi kedua korban saat ini telah duduk di semester 4.
4.Kami ingin menegaskan bahwa Unismuh tidak mentolerir tindakan kekerasan dalam segala bentuknya. Jika terbukti bahwa pelaku penganiayaan adalah oknum mahasiswa Unismuh, kami akan mengambil tindakan tegas sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sanksi akademik akan dikaji oleh Dewan Kehormatan, Etik dan Advokasi (DKEA) Unismuh, untuk memastikan keadilan dan kenyamanan beraktivitas bagi seluruh sivitas akademija Unismuh Makassar.
5. Kami mengajak semua pihak untuk bersama-sama menciptakan kesadaran akan pentingnya menjaga keamanan di lingkungan kampus. Kolaborasi antara semua pihak akan menjadi landasan kuat dalam memastikan penegakan hukum dan mencegah terulangnya kejadian serupa.
6. Unismuh berkomitmen untuk terus meningkatkan sistem pengawasan dan perlindungan mahasiswa serta memastikan bahwa setiap warga kampus merasa aman dan dihormati. Kami akan bekerja sama dengan semua pihak terkait untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam mencegah kekerasan dan menjamin keamanan di lingkungan kampus.
(Umar Syaid/SAN)
0 comments