Penadigital.id - Universitas Muhammadiyah Prof DR HAMKA (Uhamka) bersama Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Al Islam dan Kemuhammadiyahan (LPP AIKA Uhamka) memiliki program pemberdayaan untuk kaum dhuafa melalui mata kuliah Al Islam Kemuhammadiyahan (AIK Uhamka). Dalam menjalankan program ini Uhamka menggelar Penyerahan secara Simbolis Dana Pemberdayaan Keluarga melalui Kuliah Kemuhammadiyahan dengan tema Mahasiswa Berdaya, Keluarga Berdaya untuk Indonesia Berdaya dengan sejumlah 900 keluarga di Aula Ahmad Dahlan lantai 6 Gedung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP Uhamka), Senin (9/1).
Acara ini turut dihadiri oleh Prof Gunawan Suryoputro selaku Rektor Uhamka, Desvian Bandarsyah selaku Dekan FKIP Uhamka, Muhammad Dwi Fajri Wakil Dekan IV FKIP Uhamka, jajaran dosen Al Islam Kemuhammadiyahan (AIK Uhamka), para mahasiswa dan orang tua mahasiswa Uhamka.
Muhammad Dwifajri selaku Wakil Dekan IV FKIP Uhamka dalam sambutannya mengatakan, program pemberdayaan kaum dhuafa melalui mata kuliah Kemuhammadiyahan ini sudah dilaksanakan lebih dari 10 tahun diorientasikan untuk memberdayakan keluarga. Dan ini merujuk ke slogan Uhamka yaitu integrity, trust, and compassion. Kuliah Kemuhammadiyahan merupakan compassion sebagai manifestasi cinta Uhamka kepada masyarakat yang membutuhkan.
“Berbagai model praktik pemberdayaan yang digerakkan oleh mahasiswa untuk mengumpulkan dana. Misalnya berjualan starbuck keliling atau kerap disebut starling, ada yang juga ternak ayam, usaha jahit dan masih banyak lainnya. Melalui mata kuliah Kemuhammadiyahan ini harapannya kita masuk surga bersama. Program ini juga merupakan kegiatan dakwah lapangan, yaitu mengubah dengan cara mempraktikkan langsung dalam pemberdayaan,” ujar Dwi.
Sementara itu, di lain pihak, Prof Gunawan Suryoputro selaku Rektor Uhamka menuturkan bahwa dengan mengambil mata kuliah Kemuhammadiyahan sehingga mendapatkan tugas dan amanah memberdayakan masyarakat agar menjadi mahasiswa berdaya yang memiliki kekuatan untuk membangkitkan taraf kehidupan masyarakat.
“Saya sangat mengapresiasi untuk mahasiswa dan para dosen AIK, meskipun pembelajarannya online karena pandemi, tetapi tetap efektif berjalan. Ini menunjukkan perkuliahan Kemuhammadiyahan yang selama ini berjalan terkhusus saat adanya pandemi tidak mengurangi nilai-nilai dan kualitas perkuliahan ini,” tutur Prof Gunawan.
Prof Gunawan menambahkan, program pemberdayaan masyarakat yang dikemas dalam mata kuliah Kemuhammadiyahan ini baru ada di Uhamka dari seluruh Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA), dengan program ini, menandakan dosen Kemuhammadiyahan telah mampu mentransformasi dengan tiga kompetensi diantaranya kognitif, afektif, dan psikomotorik.
“Sekali lagi saya mengapresiasi para dosen dan mahasiswa. Dana yang mahasiswa peroleh juga dari usaha sendiri, hal ini sangat mendidik mahasiswa untuk menjadi seorang entrepreneur kegigihan menggali dana untuk pemberdayaan. Inilah cara Muhammadiyah, kami mendidik mahasiswa seperti ini. Oleh karena itu saya berharap, harus ada tindak lanjutnya. Artinya pendampingan ini tidak berhenti setelah program selesai, maka pendamping itu harus terus bersilaturahmi dengan pihak keluarga yang diberdaya. Ingat, semakin banyak keluarga dan saudara yang kita miliki insya Allah rezekinya selalu dimudahkan oleh Allah swt. Semoga program ini menjadi program unggulan untuk Uhamka,” tambah Prof Gunawan.
0 comments