Penadigital.id - Akib Ibrahim selaku Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur mengatakan bahwa proses pemulihan trauma atau trauma healing merupakan salah satu hal yang sangat dibutuhkan bagi para siswa yang terdampak gempa di wilayahnya.
“Yang paling pertama dibutuhkan itu adalah menghilangkan trauma dulu,” ujar Akib, Rabu (23/11).
Ia mengatakan bahwa pihaknya akan menggunakan sejumlah tenda hasil dari sumbangan sebagai tempat untuk memberikan pelayanan pemulihan trauma di masing-masing wilayah kecamatan yang terdampak.
Dalam hal ini, ia menyatakan pihaknya optimis terkait masa Ujian Akhir Sekolah (UAS) yang tetap akan dilaksanakan pada Desember di wilayah Kabupaten Cianjur di lokasi tenda kelas darurat.
“Sekarang, kita akan lihat dulu hasil pemetaan kondisi di lapangan seperti apa sehingga kita harus fleksibel karena untuk evaluasi akhir semester yang di mana ini otonomi kita dan diserahkan kepada kita. Jadi, Insya Allah tetap berjalan dan akan disesuaikan dengan situasi dan kondisi kita," ujarnya.
Dengan demikian, Kemendikbudristek telah memberikan bantuan yang disalurkan melalui Disdikpora kepada sekolah-sekolah yang terdampak bencana gempa, diantaranya tenda kelas darurat.
Per 23 November 2022, rekapitulasi data sementara Disdikpora Cianjur mencatat setidaknya terdapat 211 siswa korban luka ringan, 5 siswa korban luka berat, dan 32 siswa korban meninggal dunia. Sementara itu, tercatat sebanyak 34 korban luka ringan, 21 korban luka berat, dan 3 korban meninggal dunia.
ADP/SAN
0 comments