BLANTERORBITv102

    Anak Usia 6-11 Tahun menjadi Sasaran Vaksinasi Covid-19 di Bantul

    Jumat, 07 Januari 2022


    Penadigital.id
    - Ratusan siswa sekolah dasar dan taman kanak-kanak menjadi sasaran untuk vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6 - 11 tahun oleh Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.


    Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo menyampaikan, ada sekitar 624 anak yang akan melakukan vaksinasi. Hal ini telah ditinjau langsung di SD Jarakan, Sewon Bantul.


    "Vaksinasi anak kerja sama antara Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga dengan Kecamatan Sewon ini menyasar sebanyak 624 peserta terdiri dari lima SD dan delapan TK," tutur Joko.


    Joko menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak yang telah bekerjasama untuk mendukung percepatan dan menyukseskan program vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6 - 11 tahun di Bantul. 


    Menurut Joko, dengan diberikannya vaksin Covid-19 kepada anak-anak diharapkan dapat memberikan kekebalan tubuh, serta keamanan dan kenyamanan bagi penerima dan orang yang ada di sekitarnya.


    Bahkan, Joko Purnomo yang juga Ketua Harian Satgas Penanggulangan Covid-19 Bantul berharap, dengan vaksinasi anak proses pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah dapat segera berjalan dengan lancar dan aman.


    "Pemerintah telah berkomitmen untuk menuntaskan program vaksinasi hingga 100% bagi pelajar dengan rentang usia 6 - 11 tahun," tutur Joko


    Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Budi Raharjo mengatakan, vaksinasi anak usia 6 sampai 11 tahun di Bantul berdasarkan data sampai 31 Desember 2021 sudah sebanyak 34.296 anak, atau 45,74%, dan akan terus diupayakan agar dapat selesai pertengahan Januari 2022.


    Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi anak akan difokuskan terlebih dulu yang ada di sekolah-sekolah dengan berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk melakukan pendataan anak usia sekolah dasar rentang usia enam sampai 11 tahun.


    "Kita fokus di sekolah dulu yang sasarannya banyak kita selesaikan maksimal sampai pertengahan Januari 2022, setelah itu baru nyisir untuk anak di luar itu, yang tidak sekolah, yang 'home schooling', yang sekolah model lain dan sebagainya," tutur Joko.


    (ADP)


    Author

    admin adp