BLANTERORBITv102

    Polisi Kejar Pelaku Perusakan Masjid Ahmadiyah di Sintang Kalbar

    Selasa, 07 September 2021

    Ilustrasi Pembakaran || Sumber : Pixabay.com

    Penadigital.id, Jakarta - Polisi masih terus mengusut kasus perusakan masjid Ahmadiyah di Desa Balai Harapan, Kecamatan Tempunak, Sintang, Kalimantan Barat. Dalang atau aktor intelektual peristiwa tersebut masih dalam penelusuran petugas.

    "Tim Polda Kalbar sedang mengejar aktor intelektual peristiwa tersebut," tutur Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi dikutip dari liputan6.com, Senin (6/9/2021).

    Polisi sendiri telah menetapkan sembilan orang sebagai tersangka atas kasus dugaan perusakan rumah ibadah milik Jamaah Ahmadiyah Indonesia (JAI).

    "Kita sudah tetapkan 9 orang sebagai tersangka," kata Kabid Humas Polda Kalimantan Barat Kombes Donny Charles Go saat dikonfirmasi, Senin (6/9/2021).

    Donny menyebut, sembilan orang tersangka yang berperan merusak rumah ibadah milik JAI itu saat ini sudah dilakukan penahanan.

    "Perannya secara bersama-sama melakukan perusakan. Iya (9 tersangka) ditahan," sebutnya.

    Donny menjelaskan, untuk total yang saat ini telah diamankan oleh pihaknya yakni sebanyak 12 orang. Namun, tiga orang lainnya masih berstatus sebagai saksi.

    "Malamnya ada tambahan 2 lagi, jadi yang diamankan semuanya 12 orang. Namun hanya 9 sebagai tersangka. Yang lain statusnya sebagai saksi. Ada potensi berkembang jumlah pelakunya. Masih berproses," jelasnya.

    Fokus Mengamankan Jemaah

    Dalam insiden itu, ada bangunan yang dirusak dan dibakar oleh massa yang ditaksir berjumlah sekitar 200 orang.

    "Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu, dan untuk rumah ibadahnya sendiri ada yang rusak karena dilempar massa. Sedangkan yang sempat terbakar adalah bangunan di belakang rumah ibadah milik JAI tersebut," kata Donny.

    Dia menambahkan, saat ini kepolisian juga masih fokus mengamankan Jamaah Ahmadiyah yang berjumlah 72 orang atau 20 KK dan bangunan rumah ibadah.

    "Situasi saat ini sudah terkendali, massa sudah kembali," ujarnya.

    Sumber : liputan6.com