BLANTERORBITv102

    Keutamaan dan Manfaat Puasa di Tengah Pandemi

    Senin, 19 Juli 2021

    Sumber : Pixabay.com


    Penadigital.id - Islam membuat variasi dalam ibadah-ibadahnya. Diantaranya ada yang berupa perkataan, seperti berdoa, zikir kepada Allah, menyeru kepada kebaikan, amar makruf nahi munkar, memberi petunjuk bagi orang yang sesat, dan apapun yang semakna dengan hal tersebut.

    Ada yang berupa perbuatan, yakni perbuatan dengan anggota badan seperti shalat, perbuatan dengan harta seperti zakat, atau gabungan antara dua perbuatan tersebut seperti haji dan jihad di jalan Allah. Selain ibadah berupa perbuatan dan perkataan, ada juga ibadah berupa menahan dan mencegah saja.

    Yang demikian itu seperti puasa, yang menahan diri dari makan, minum dan menahan hawa nafsu dari semenjak terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Karena puasa adalah menahan diri dari segala hal yang membatalkannya baik itu berupa makan, minum, berhubungan suami-istri, dan lainnya. Puasa memiliki banyak manfaat.

    Selain itu berpuasa hendaknya menjadi ajang intropeksi dan perbaiki iman, moral dan hati, sehingga dapat bekerja lebih optimal demi kesejahteraan masyarakat. Makna, hikmah, dan manfaat menjalankan ibadah puasa ini ditinjau dari sisi rohani dan jasmani, antara lain:

    Pertama, melatih diri untuk tetap bersyukur kepada Allah SWT. Sebagaimana firman Allah SWT pada surat Al-Baqarah 186 “Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”.

    Juga dalam surat Ar-Rahman, 31 kali Allah SWT menantang kita dengan “fabiayyi aalaa i robbikumaa tukadzdzibaan” (maka nikmat-Ku yang mana yang bisa kau dustakan?) Semua demikian jelas, dengan diberikannya kesempatan kepada kita, maka kita bersyukur bahwa kita masih diberi waktu oleh Allah SWT untuk menjalankan amal ibadah.

    Saat berbuka puasa, kita harus merasa bersyukur diberi kenikmatan oleh Allah SWT untuk menghilangkan rasa lapar dan dahaga dengan semua rizki-Nya yang dapat kita nikmati bersama keluarga.

    Kedua, meningkatkan kehati-hatian dalam melaksanakan perbuatan. Berpuasa dibulan suci Ramdhan ini akan bernilai sempurna dan tidak sia-sia, apabila selain menahan lapar dan haus juga kita menghindari godaan dan keharaman atas  mata, telinga, perkataan dan perbuatan. Dengan demikian kita harus menjalankannya pada kehidupan keseharian di tempat kerja dan  lingkungan masyarakat.

    Latihan ini memberikan kemajuan positif bagi kita, agar setelah selesai bulan Ramadhan kita juga dapat menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan dosa seperti bergunjing, fitnah, berkata kotor, berbohong, memandang yang dapat menimbulkan dosa, dan lain sebagainya.

    Ketiga, melatih hidup sederhana. Ketika waktu berbuka puasa tiba, saat minum dan makan sedikit saja, kita telah merasakan nikmatnya makanan yang sedikit tersebut, pikiran kita untuk makan banyak dan bermacam-macam sebetulnya hanya hawa nafsu saja. Oleh karena itu, dengan berpuasa kita hendaknya dapat menahan nafsu duniawi

    Keempat, mencegah penyakit karena pola makan yang berkelebihan. Makanan yang berkelebihan gizi belum tentu baik untuk kesehatan seseorang. Kelebihan gizi  atau overnutrisi mengakibatkan kegemukan yang dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti kolestrol, tekanan darah tinggi,  jantung koroner, diabetes melitus dan lain-lain.

    Maka dengan kita menjalankan puasa ini  paling tidak dapat memberikan kesempatan bagi alat pencernaan kita untuk beristirahat, membebaskan tubuh dari racun, kotoran yang merusak kesehatan dan memblokir makanan untuk bakteri, virus dan sel kanker sehingga kuman-kuman tersebut tidak bisa bertahan hidup.

    Berikut ini beberapa manfaat puasa yang bisa didapatkan selama pandemi virus COVID-19 menurut WHO:

    Lebih banyak makanan segar. Al Jawaldeh mendesak mereka yang berpuasa untuk meningkatkan asupan makanan segar. Dia menyarankan untuk menjauhi makanan yang digoreng dan yang mengandung garam dan rempah-rempah tingkat tinggi karena cenderung menyebabkan kehausan.

    Saat berada di rumah, maka akan ada lebih banyak waktu untuk belanja makanan segar dan mengolahnya menjadi makanan sehat dibanding ketika makan di luar rumah.

    Tetap terhidrasi. WHO menyebutkan, orang yang berpuasa harus mengonsumsi delapan hingga 12 gelas air (sekitar dua liter) antara buka dan sahur, karena air membantu membersihkan sistem pencernaan, ginjal dan usus, dan dapat membuang racun.

    Di rumah tentu lebih memudahkan untuk mengambil minum sebanyak yang diinginkan tanpa harus izin atau bayar di restoran.

    Bisa berolahraga. Al Jawaldeh menekankan perlunya berolahraga setiap hari. Berolahraga ringan bisa dilakukan seperti berjalan kaki di sekitar rumah, atau latihan peregangan seperti melakukan yoga di taman. “Konsumsilah sayuran, buah-buahan, biji-bijian dan kacang-kacangan berprotein tinggi dan hindari lemak jenuh dan lemak trans,” sarannya.

    Membuat jus buah atau sayur alami. Sebaiknya hindari jus buatan dan minuman ringan saat sahur dan buka di rumah, mengingat tingginya kadar gula yang dikandungnya yang bisa meningkatkan risiko obesitas dan diabetes. Dengan berada di rumah, tentu saja membuat jus alami lebih mudah dilakukan.

    Sumber : Kalimahsawa.id