BLANTERORBITv102

    Universitas Paramadina Serukan penguatan Dukungan Psiko-Sosial untuk Penyitas Bencana di Sumatera

    Senin, 08 Desember 2025
    Penadigital.id - Banjir Bandang dan Tanah Longsor kembali melanda provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, menyebabkan kerusakan besar dan ribuan keluarga mengungsi. Universitas Paramadina mengajak semua pihak mendukung layanan psikososial bagi penyitas untuk pemulihan mental yang komprehensif.

     

    Banjir bandang dan longsor yang terjadi di tiga provinsi Sumatera telah menimbulkan kerusakan fisik yang masif, dengan ribuan rumah terendam dan puluhan desa terisolasi. Namun, dampak psikologis terhadap penyitas juga sangat serius, bahkan tak kalah berat.  Banyak warga kehilangan keluarga, harta benda, serta sumber penghasilan yang berdampak pada tekanan mental berat seperti stres akut, kecemasan, gangguan duka berkepanjangan, dan PTSD.

     

    Associate Professor sekaligus psikolog Universitas Paramadina, Dr. Muhammad Iqbal, memaparkan bahwa tidak sekadar ingatan buruk, melainkan pengalaman emosional yang melekat dalam tubuh dan dapat dipicu secara tiba-tiba. Menurutnya, upaya pemulihan trauma harus melibatkan dukungan sosial dari keluarga, komunitas, hingga kebijakaan pemerintah secara terstruktur dan menyeluruh.

     

    Dr. Iqbal mengusulkan penerapan Psychological First Aid (PFA), metode intervensi awal yang efektif dan telah digunakan secara global, dengan prinsip utama: melindungi keselamatan, membangun hubungan empati, dan memberdayakan penyitas agar bisa mengendalikan hidup kembali. PFA ini dapat dijalankan oleh tenaga kesehatan, relewan, guru, aparat lokal, dan tokoh masyrakat.

     

    Layanan psikososial harus diberikan secara berlapis. Di tingkat individu, diperlukan skrining stres, konseling sederhana, teknik pengelolaan emosi, dan dukungan spiritual. Di tingkat keluarga, aktivitas seperti bercerita bersama dan edukasi bagi orang tua sangat penting untuk mengembalikan fungsi dukungan keluarga. Di tingkat komunitas, penyediaan ruang aman dan kegiatan berbasis budaya lokal perlu didorong melalui kolaborasi berbagai institusi.

     

    Kebijakan pemerintah pusat dan daerah juga harus mengintegrasikan dukungan kesehatan mental dalam sistem penanggulangan bencana, termasuk pelatihan PFA dan anggaraan khusus rehabilitasi psikososial jangka panjang. Selain kebutuhan dasar seperti makanan dan tempat tinggal, penyitas juga harus mendapatkan dukungan emosional dan sosial yang memadai untuk membangun ketahanan dan harapan hidup.

     

    Dr. Iqbal Menegaskan pentingnya menjaga martabat para penyitas. "Bencana boleh merusak bangunan, tetapi jangan sampai meruntuhkan harapan dan martabat manusia", ujarnya mengakhiri seruan penguatan dukungan psikososial ini.

    Author

    Admin