Penadigital.id - Kemendikdasmen RI meninjau sekolah-sekolah
yang rusak akibat banjir di Tapanuli Utara dan Humbang Hasundutan, Sumatera
Utara. Dari hasil pengecekan, beberapa bangunan sekolah dinyatakan tidak lagi
layak digunakan karena kerusakannya cukup parah, ujar Staffsus Didik Suhardi.Didik Suhardi menjelaskan bahwa sejumlah sekolah “harus
direlokasi karena secara teknis tidak mungkin lagi dibangun di situ.” Pendataan
kerusakan sedang dilakukan dan akan menjadi dasar pengajuan anggaran pemulihan
pendidikan pada 2026.
Jenis sekolah terdampak sangat beragam, mulai dari PAUD
hingga SLB. Di Aceh terdapat 57 PAUD, 91 SD, 55 SMP, 65 SMA, 34 SMK, 1
PKBM/SKB, dan 7 SLB, sementara di Sumatera Utara ada 76 PAUD, 199 SD, 92 SMP,
11 SMA, 6 SMK, dan 1 SLB. Secara total, Kemendikdasmen mencatat 1.009 sekolah
terdampak di tiga provinsi yaitu 310 di Aceh, 385 di Sumatera Utara, dan 314 di
Sumatera Barat.
Sebagai langkah awal, Kemendikdasmen telah membantu
pembersihan sekolah serta menyediakan buku dan perlengkapan belajar. Pemerintah
juga menyiapkan penggantian perangkat yang rusak, termasuk papan interaktif
digital.
Selain pemulihan fisik, kementerian menekankan pentingnya
dukungan psikososial. Mereka meminta sekolah tetap mengaktifkan proses belajar
dengan metode yang lebih fleksibel, seperti permainan atau konseling trauma,
agar siswa merasa aman dan nyaman.
Kemendikdasmen mengapresiasi upaya para kepala sekolah dan
guru di daerah terdampak. Relokasi dianggap keputusan sulit, namun diperlukan
bila lokasi sekolah sudah tidak aman demi menjamin keberlanjutan hak belajar
anak.
0 comments