Uhamka Gandeng R Profesional University of Rehabilitation untuk Kolaborasi dalam Bidang Pendidikan

Penadigital.id - Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka) melakukan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama dengan R Profesional University of Rehabilitation, Sabtu (28/10).

Acara ini turut dihadiri oleh Anisia Kumala selaku Wakil Rektor I Uhamka, Purnama Syae Purrohman selaku Dekan FKIP Uhamka, Samsul Maarif selaku Wakil Dekan II FKIP Uhamka,  Rita Agustina Karnawati selaku Kaprodi Pendidikan Bahasa Jepang, Ayu Putri Seruni selaku Sekprodi Pendidikan Bahasa Jepang, Muntazimah selaku Kepala Divisi Kerja Sama dan Urusan Internasional, Lembaga Pembinaan Publikasi, Perankingan, Kerja Sama, dan Urusan Internasional (LP3KUI) Uhamka, Hisako Yanagi selaku Rektor Pusat Penelitian Inovasi Komunitas Manusia, Naoki Maki selaku Wakil Direktur, Pusat Penelitian Renovasi Komunitas Manusia, Se-Chang Oh selaku Ketua Komite Promosi Penelitian, Keisuke Taniguchi selaku Wakil Ketua Pusat Penelitian Inovasi Komunitas Manusia Koordinator Akademisi dan Pemerintah dan stakeholders.

Purnama Syae Purrohman selaku Dekan FKIP Uhamka menuturkan bahwa Kaprodi dan Sekprodi Pendidikan Bahasa Jepang FKIP Uhamka datang langsung ke Jepang untuk mengadakan ceremony MoU. MoU ini akan menjalankan pertukaran dosen dan mahasiswa, serta melakukan penelitian bersama antara Uhamka dengan R Profesional University of Rehabilitation.

“Pertukaran mahasiswa bisa dilakukan dengan mengirimkan mahasiswa Uhamka untuk magang di Jepang dan sebaliknya. Mahasiswa tersebut sebelum dikirim ke Jepang akan dilatih bahasa Jepangnya terlebih dahulu agar mudah berkomunikasi di sana,” tutur Purnama.

Purnama juga menjelaskan bahwa ini merupakan MoU Uhamka bersama pihak Negara Jepang yang sekian kalinya, diantaranya bekerja sama dengan Tottori University, Japan Foundation, dan Jichi Medical University. 

“Harapan saya dengan adasnya MoU ini bisa bekerja sama, saling mendapatkan ilmu pengetahuan, dan mendapatkan pemahaman kebudayaan dari dua negara yang berbeda ini. Dan menurut saya ini hal yang sangat penting untuk banyak pihak,” ujar Purnama.