Massa membawa peti mati dan mengibarkan spanduk dengan pesan yang berisi tuntutan mereka kepada manajemen perguruan tinggi.
Di samping memberikan pidato selama satu jam yang diawasi oleh kepolisian, mahasiswa juga melakukan pembakaran ban bekas sebagai wujud ketidakpuasan.
"Kami di sini bersama seluruh mahasiswa menuntut untuk mengganti rektor dengan yang memiliki kredibilitas, kualitas dan berkarakter yang kuat. Tidak menjadi pemimpin inkonsisten," ujar Ilham, korlap aksi.
Pihak tersebut merasa kecewa bahwa di bawah kepemimpinan rektor baru, Prof Dr Sofyan Ania, kampus menjadi tidak teratur dan citra kampus semakin memburuk di mata masyarakat luar.
"Kami sebagai BEM didorong seluruh mahasiswa melakukan aksi untuk memenuhi tuntutan, maupun hak-hak kami atas segala hal yang menjadi kebutuhan dan kewajiban kami," tegas Ilham.
"Kampus selama ini tidak pernah berusaha melakukan pendekatan kepada kami. Kampus membawa perubahan manajemen yang merugikan kepada kami," tuntas Korlap tersebut.
Dekan FISIP, yaitu Dr Daliman, menyatakan bahwa ia memandang positif bahwa aspirasi para demonstran telah didengarkan dan akan langsung diteruskan kepada Rektor. Hal tersebut dikarenakan permasalahan yang diutarakan lebih berhubungan dengan kebijakan universitas secara keseluruhan.
"Ini penting untuk universitas, karena aspirasi langsung dari mahasiswa. Surat sudah saya terima, nanti kami sampaikan ke pak rektor. Untuk ke depan beliau yang akan membuat langkah selanjutnya seperti apa," pungkas Daliman.
Unjuk rasa ditutup dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, massa membubarkan barisan secara tertib dan lancar.
(Umar Syaid/dyl)
0 comments