"Tidak ada pembenaran apapun untuk
semua kekerasan di dunia pendidikan. Masa guru sampai dianiaya muridnya
sendiri? Fenomena ini menggambarkan masih ada sistem pendidikan yang masih
kurang sesuai dalam dunia pendidikan kita," ujar Basarah dalam
keterangannya.
Anggota Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan ini mendukung keputusan
Dewan Guru SMAN 9 Kupang, untuk mengeluarkan siswanya akibat perbuatan yang
dilakukannya tersebut. Basarah juga mendukung Keputusan Kepala Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Provinsi NTT. Linus Lusi, dalam keputusan yang Dewan Guru SMAN 9
kupang pada Kamis (22/9)
Sesuai amanat UU No 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen Pasal 39 yang menyatakan bahwa pemerintah, pemerintah daerah,
masyarakat, organisasi profesi, dan satuan pendidikan wajib memberikan perlindungan
terhadap guru dalam pelaksanaan tugas. Dengan ini Basarah berharap agar
Mendikbud-Ristek Nadiem Makarim dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dapat
memperhatikan kekerasan di dunia pendidikan
nasional secara serius dan khusus dalam menangani permasalahan tersebut.
Dosen Universitas Islam Malang ini juga
mengusulkan agar Kemendikbud-Ristek dan Kemenag dapat berkoordinasi dengan
Mabes Polri untuk memperketat peredaran minuman keras dan narkotika di kalangan
pelajar dan pemuda. Karena, menurutnya, kedua barang tersebut dapat mendorong
pemuda berperilaku tidak menyenagkan dan membuat resah masyarakat.
"Pihak sekolah harus aktif menjalin komunikasi dengan Polri dan BNN begitu
mencium gelagat sekolah mereka dirasuki peredaran minuman keras, apalagi
disusupi jaringan Narkoba. Jangan takut melapor demi menjaga kualitas dan masa
depan anak bangsa," katanya.
Menurut Ketua Fraksi PDI Perjuangan juga memberi usul agar pihak sekolah agar
memperkuat pendidikan budi pekerti di kalangan pelajar dengan metode ajar yang
menarik dan bahan bacaan yang sesuai.
Sistem pendidikan nasional kini bertumpu pada UU
No. 20 Tahun 2003, sudah baikdan tepat karena Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945
yang menjadi dasarnya. Meski begitu, Doktor bidang hukum lulusan Universitas
Diponegoro Semarang ini mengimbau agar Kemendikbud-Ristek dan Kemenag dapat
menyajikan materi yang berisi falsafah dan kearifan lokal bangsa Indonesia yang
penuh dengan nilai-nilai kemanusiaan untuk dapat dijadikan teladan untuk siswa
di Indonesia.
"Di Indonesia kisah-kisah bijak yang
memperkaya budi pekerti sangat banyak. Agar lebih bervariasi, kisah-kisah
teladan lainnya bisa juga diambil dari negara lain. Kedua kementerian ini bisa
mengumpulkan cerita-cerita teladan yang bagus, lalu menerbitkannya dengan
desain gambar dan visual yang menarik. Jika kita sisipkan nilai-nilai Pancasila
di dalamnya, itu akan lebih bagus sebab metode itu lebih sesuai dengan selera
generasi milenial saat ini," pungkasnya.
Penganiayaan oleh siswa SMAN 9 Kupang
terhadap gurunya, Maria Theresansalah salah satunya dan merupakan kasus
terbaru. Akhir-akhir ini sejumlah
kekerasan di dunia pendidikan, baik oleh murid kepada murid, guru kepada murid,
atau murid kepada guru seringkali terjadi di Indonesia.
Sebelumnya, guru di Pondok Pesantren Al Madina di Samarinda Kalimantan Timur
bernama Eko Hadi Prasetya, tewas
dikeroyok dua santrinya usai salat. Kedua santri itu memukuli korban sebanyak
tujuh kali hingga tewas, pada Februari 2022.
DYL_RPH
0 comments