Kegiatan ini dihadiri
langsung oleh Prof Gunawan Suryoputro selaku Rektor Uhamka, Bunyamin selaku
Wakil Rektor IV Uhamka, Muhib Rosyidi selaku Ketua LPP AIK, Irwan Baadilla
selaku Master of Training (MoT),
serta segenap dosen sebagai
peserta Baitul Arqam.
Ketua Panitia, Totong Heri
melaporkan bahwa sejatinya jumlah peserta sebanyak 46 peserta. Namun saat ini panitia
sudah menghimpun sebanyak 20 peserta.
Ketua LPP AIK, Muhib Rosyidi,
menuturkan bahwa kegiatan Baitul Arqam ini merupakan bagian dari proses
karantina untuk mejalankan orientasi dan memberikan peluang kepada para dosen untuk menjadi dosen tetap di Uhamka.
“Kegiatan ini dinamakan
Baitul Arqam karena kata Baitul itu artinya rumah, makanya kita harus menginap.
Ini merupakan bagian dari proses karantina untuk menjalankan orientasi. Kegiatan
ini memberikan peluang kepada para peserta 80 persen (dosen) menjadi
dosen tetap di Uhamka. Dengan menginap itulah kita memikirkan kepentingan untuk
kedepan. Kemampuan yang hebat itu harus diarahkan," ujarnya.
Secara umum, kegiatan ini
menjadi basis utama karakter dosen di Uhamka, khususnya di perserikatan
Muhammadiyah. Uhamka ini menjadi salah satu Catur Dharma yang memayungi
dharma-dharma yang lain. Berbeda dengan perguruan tinggi yang lain dikenal Tri
Dharma. Dosen menjalankan Tri Dharma di berbagai wilayah, yaitu pendidikan dan
pengajaran melalui kuliah serta melakukan penelitian dan riset.
Rektor Uhamka, Prof Gunawan
Suryoputro manyampaikan bahwa kegiatan Baitul Arqam ini penting untuk institusi
serta salah satu syarat bagi calon dosen untuk menjadi dosen tetap.
“Ini salah satu syarat untuk
bapak ibu menjadi calon dosen menjadi dosen tetap. Memang nanti ada syarat satu
lagi yang dinamakan pekerti, bedanya kalau pekerti nanti bapak ibu akan
diperkuat untuk mempelajari instrumen-instrumen pembelajaran, cara mengajar,
menyusun kurikulum, menyusun rencana pembelajaran, pegangan desain materi dan
sebagainya karena bapak ibu tidak semuanya dari FKIP,” tuturnya.
0 comments