BLANTERORBITv102

    Masdalina : Seharusnya Sekolah yang Ditutup bukan Kegiatan PTM, Jika Terjadi Klatser.

    Minggu, 21 November 2021


    Penadigital.id
    Terjadi kenaikan kasus Covid-19 di beberapa wilayah, namun tidak terlalu mengkhawatirkan secara nasional. Pernyataan tersebut diberikan Masdalina Pane, Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI).


    Masdalina melanjutkan, "Kasus kenaikan ini sudah terjadi 3 hari terakhir. Seperti peningkatan kasus di sekolah yang disebabkan oleh active case finding, namun tidak membuktikan bahwa sekolah menjadi sumber penularan."


    Menurut Masdalina diperlukannya penyelidikan epidemiologi mendalam untuk menarik kesimpulan dari kejadian ini.


    Aktivitas pembelajaran tatap muka (PTM) masih bisa dilakukan selama tingkat penularan tidak tinggi.


    "Jika terjadi klaster di sekolah, maka sekolahnya yang ditutup bukan kegiatan PTM yang dihentikan," tambah Masdalina.


    Masdalina menerangkan bahwa dibeberapa Kasus penolakan terhadap PTM justru dilakukan oleh tenaga pendidikan bukan ahli Epidemiologi atau ahli kesehatan lainnya.


    Terjadi peningkatan kasus yang signifikan di tingkat dunia, seperti Eropa, Amerika, dan Rusia. Rata-rata kenaikan tersebut lantaran serangan varian AY.4.2.


    Lanjut Madalina, "Dari Inggris yang akhirnya menyebar ke seluruh Eropa. Namun, biasanya kenaikan ini akan turun dengan sendirinya dalam waktu 8 sampai 14 minggu." 


    Harapan Masdalina bahwa pemerintah bisa mencapai target vaksinasi yang sudah ditetapkan WHO sebanyak 40 persen. Kini Indonesia sudah mencapai 31 persen dalam kegiatan vaksinasi masyarakatnya.


    "Diimbau pemerintah jangan sampai salah baca data, sebab narasinya beberapa hari terakhir vaksinasi di Indonesia sudah mencapai target 40 persen melebihi target WHO," tutur Masdalina.


    Kekhawatiran mengenai kenaikan kasus Covid-19 yang terajadi di 5 provinsi juga dirasakan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi).


    Ia mengirimkan tim ke 5 provinsi tersebut guna menghindari terjadinya lonjakan kasus seperti bulan Juli 2021.


    Jokowi mengungkapkan, "Saya lihat kemarin ada 5 provinsi mengalami kenaikan sedikit saja, langsung saya kerahkan tim untuk ke sana. Karena ditakutkan naik sedikit saja, tahu-tahu seperti bulan Juli melonjak hinngga ke 50.000 kasus."


    Jokowi mengimbau dibutuhkan kerja sama terhadap seluruh pihak agar tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 sehingga pandemi tetap terkendali. Ia pun bersyukur atas terus menurunnya kasus harian Covid-19 secara keseluruhan. 


    Lanjut Jokowi, "Saya kira kita wajib mensyukuri atas perkembangan Covid-19 kini. Kita lihat kembali ketika pada pertengahan Juli lalu, saat terjadi lonjakan kasus harian mencapai 52.000. Rumah sakit  pontang panting urusan oksigen, urusan obat."


    Jokowi sangat menghargai berbagai upaya pemerintah daerah dalam mempercepat vaksinasi Covid-19 guna meraih level PPKM yang paling rendah.


    "Sekarang kita sedang berlomba-lomba menunjukkan 'saya level1, saya level 2 (PPKM) antar provinsi, antar kota," tutup Jokowi. (pr)


    Author

    Admin pr